Laman

Senin, 25 April 2011

dan hujan pun reda

Apakah yang disisakan hujan selain tanah yang basah dan becek? Adakah setiap wangi yang merebak ke angkasa juga semerajanya rasa? Tak ada seorang pun yang mungkin bisa menerkanya.

Dan hujan pun reda. Dedaunan meranggas dari reranting yang basah. Bangau putih berjingkrak-jingkrak menggoyangkan buih yang ditinggalkan hujan. Basah. Ada cahaya menyingkap langit yang semula gelap. Aroma tanah yang basah masih sangat tajam menusuk ke penciuman lalu masuk merangsek dalam setiap sum-sum. Hujan telah berlalu. Yang ditinggalkannya adalah tanah yang basah dan wanginya yang khas. Pepohon pun hanya sedikit dilambai angin. Bunga-bunga kini kembali ranum, mereka seolah baru saja bermandi gelora. Hujan menitipkan cinta dari setiap rerintiknya yang jernih. Saatnya bagi kumbang-kumbang jantan menyerap sari putik-putik mawar. Lalu ketika rerintik kecil kembali hadir cerita kembali meraja. Hanya sekilas lalu pergi menyapa waktu yang lain di seberang dunia. Mungkin pula pada kekasih yang merindu.


selalu banyak cerita yang ditinggalkan hujan.

27 April 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar