Laman

Selasa, 26 April 2011

MUSIM


Musim ini musim yang bisu. Setiap tikamannya menusuk diam.
Hingga mampu mematikan sukma.
Musim ini musim yang basah, sebab awan pun enggan berarak putih. Hanya kelabu.
Musim ini musim yang jenaka, robot-robot berubah badut. Manusia semakin konyol.
Musim ini musim yang lelah. Keringat mengucur jadi banjir.
Musim ini musim yang kesasar. Tak ada peta pun kompas untuk arah.
Musim ini musim menggila. Pada setiap sela mimpi pun yang ada hanya kegilaan.
Musim ini musim yang gusar. Tak banyak kata yang muncrat memuntahkan gelisah.
Musim ini musim manut. apa saja kata tuan aku ikut. tak perlu hati senang.

Ini bukan musim panen atau paceklik. Ini musim yang tak biasa. Musim yang merongrong hingga ke setiap sela di relung-relung jiwa.

Cinta tak turut musim. Ia selalu bebas melenggang kemana saja. Menjejeri seluruh hati yang kosong tapi tak hampa. Menemui manusia yang berubah batu hatinya. Melumerkannya seperti margarin.

Sebab cinta tak pernah turut musim, maka seperti musim-musim sebelumnya, kita akan selalu bercinta hingga tersungkur ke lautan gelora lalu menguap ke udara. 




10 Juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar